Kepadatan

Kepadatan


Kepadatan berlaku di merata-rata pada abad ke-21 ini.Kepadatan penduduk,kepadatan maklumat,kepadatan dunia cyber serta kepadatan mental dan fizikal. Ia merangkumi dari pelbagai sudut dan konteks,tidak kira dari segi visual atau fikiran,objek atau virtual,konkrit atau abstrak. Hal ini berlaku kerana pembagunan yang pesat tidak selari dengan peningkatan jumlah penduduk di mana-mana negera terutamanya di negara-negara membangun seperti China, India dan Pakistan. Masalah kepadatan  berlaku di metropolitan,dalam bandar dalm skop yang berbeza-beza.Kepadatan berlaku di jalan raya Bandar,kompleks beli-belah,komuter,LRT,bas,restaurant dan sebagainya.Di mana kamu sebut,di mana ia wujud.


















KEPADATAN
APengertian Kepadatan

Menurut Sundstom kepadatan adalah sejumlah manusia dalam setiap unit ruangan. Atau sejumlah individu yang berada di suatu ruangan atau wilayah tertentu dan lebih bersifat fizik. Suatu keadaan akan dikatakan semakin padat bila jumlah manusia pada suatu batas ruang tertentu semakin banyak dibandingkan luas ruangannya.
Kepadatan juga dapat mempengaruhi perilaku manusia maupun pada kesihatan manusia itu sendiri, dimana sebagai contoh apabila kita berada didalam sebuah ruangna yang dipadati oleh sejumlah orang dengan kapasiti ruangan yang kecil maka kita pasti akan mengalami kesesakan atau rasa yang kurang nyaman, kita pasti ingin segera cepat-cepat keluar dari ruangan tersebut, selain tidak adanya kenyamanan suasana seperti ini dapat menimbulkan kecemasan serta peningkatan denyutan jantung dan tekanan darah sehingga terjadi penurunan kesihatan atau peningkatan pada kelompok manusia tertentu.
Penelitian tentang kepadatan pada manusia mulanya berawal dari penelitian terhadap hewan yang dilakukan oleh John Calhoun. Hasil penelitian Calhoun menunjukan hal-hal sebagai berikut :
1.      Dalam jumlah yang tidak padat (kepadatan rendah), keadaan fizikal dan perilaku tikus berjalan normal. Tikus-tikus tersebut dapat melaksanakan proses pengawanan, membuat sarang dan melahirkan, dan membesarkan anaknya seperti kehidupan biasa.
2.      Kedua, dalam keadaan kepadatan tinggi dengan pertumbuhan populasi yang tak terkendali, ternyata mula memberi impak negative terhadap tikus-tikus tersebut. Terjadi penurunan fizikal pada ginjal, otak, hati dan jaringan kelenjar, serta penyimpangan perilaku seperti hiperaktif, homoseksual, dan kanibal.
Penelitian terhadap manusia pernah dilakukan oleh Bell. Hasilnya memperlihatkan ternyata banyak hal-hal negative akibat dari kepadatan.
1.      Ketidaknyamanan dan kecemasan, peningkatan denyutan jantung dan tekanan darah, hingga terjadi penurunan kesihatan atau peningkatan pada kelompok manusia tertentu.
2.      Peningkatan agrasif pada anak-anak dan orang dewasa atau menjadi sangat menurun (berdiam diri/murung) bila kepadatan tinggi sekali (high spatial density). Juga kehilangan minat berkomunikasi, kerjasama, dan tolong-menolong sesama anggota kelompok.
3.      Terjadi penurunan ketekunan dan pemecahan persoalan atau pekerjaan. Juga penurunan hasil kerja yang kompleks.
Dalam penelitian tersebut diketahui pula bahwa impak negative kepadatan lebih berpengaruh terhadap lelaki. Atau biasa dikatakan lelaki lebih memiliki perasaan negative pada kepadatan tinggi bila di bandingkan dengan wanita.

B.      Kategori Kepadatan

Kepadatan itu sendiri memiliki beberapa katagori diantaranya jumlah individu dalam sebuah kota, jumlah individu dalam daerah , jumlah ruangan pada unit tempat tinggal, jumlah bangunan disekitarnya, dan lain-lain. Hal ini bahwa setiap tempat memiliki tingkat kepadatan yang berbeza bergantung daripada beberapa katagori yang disebutkan diatas.

Kepadatan dapat dibezakan dalam beberapa kategori, menurut Holahan menggolongkan kepadatan menjadi dua kategori yaitu :
1.      Kepadatan istimewa (istemewa density) iaitu yang terjadi bila besar atau luas ruangan diubah menjadi lebih kecil atau lebih sempit sedangkan jumlah individu tetap, sehingga didapatkan kepadatan meningkat sejalan menurunnya besar ruang.
2.      Kepadatan sosial (social density) Yang terjadi bila jumlah individu ditambah tanpa diiringi dengan penambahan besar atau luas ruangan sehingga terjadinya peningkatan kepadatan.

Dan menurut Altman juga kepadatan dapat digolongkan kedalam dua kategori, yaitu :
1.      Kepadatan dalam (Inside density) iaitu sejumlah individu yang berada dalam suatu ruangan atau tempat tinggal seperti kepadtaan di dalam rumah, kamar, dan ruangan-ruangan lainnnya.
2.      Kepadatan luar (outside density) iaitu sejumlah individu yang berada pada suatu wilayah tertentu, seperti jumlah penduduk yang bermukim di suatu wilayah pemukiman.

C.      Akibat Tingginya Kepadatan
Menurut Taylor, Lingkungan sekitar dapat merupakan sumber yang penting dalam mempengaruhi sikap, perilaku dan keadaan internal individu di suatu tempat tinggal. Rumah dan lingkungan pemukiman yang memiliki situasi dan kondisi yang yang baik dan nyaman seperti memiliki ruang yang cukup untuk kegiatan pribadi akan memberikan kepuasan fizikal pada individu yang menempatinya.
Schorr mempercayai bahwa macam dan kualiti daerah dapat memberikan pengaruh penting terhadap persepsi diri  penghuninya, tekanan dan kesihatan fizikal, sehingga keadaan daerah ini nampak berpengaruh pada perilaku dan sikap-sikap orang yang tinggal disana.

Menurut Heimstra dan Mc Farling, kepadatan memberikan akibat bagi manusia baik secara fizik, sosial maupun psikologi.
Akibat secara fizikal, iaitu reaksi fizikal yang dirasakan individu seperti peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan penyakit fizikal lain.
Akibat secara sosial antara lain adanya masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat .
Akibat secara psikologi antara lain :
a.      Stres, kepadatan tinggi dapat menumbuhkan perasaan negatif,rasa cemas, stress dan perubahan suasana hati.
b.       Menarik diri, kepadatan tinggi menyebabkan individu cenderung untuk menarik diri dan kurang mahu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
c.       Perilaku menolong ( perilaku prososial), tingkat kepadatan tinggi juga menurunkan keinginan individu untu menolong atau memberi bantuan pada orang lain yang memerlukan, terutama pada orang yang tidak dikenal.
d.      Kemampuan mengerjakan tugas, situasi padat dapat menurunkan kemampuan individu untuk mengerjakan tugas-tugasnya pada saat tertentu.
e.      Perilaku agresif, situasi padat yang dialami individu dapat mendatangkan tekanan dan kemarahan serta pada akhirnya akan terbentuk perilaku agresif.

D.     Kepadatan dan Perbezaan Budaya 
Menurut Koerte (dalam Budihardjo, 1991) faktor-faktor sepeti ras, kebiasaan adat istiadat, pengalaman masa silam, struktur sosial, dan lain-lainnya akan sangat menentukan apakan kepadatan tertentu dapat menimbulkan perasaan sesak atau tidak. Estein (dalam Sears, 1994) menemukan bahwa pengaruh kepadatan tinggi tempat tinggal tidak akan kterjadi apabila penghuni mempunyai sikap ko-operatif dan tingkat pengendalian tertentu.